Menkes Sebut Jumlah Perawat Kurang Jika Kasus Covid Melonjak
NasionalMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap jumlah perawat masih jadi kendala di rumah sakit dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
"Di rumah sakit tempatnya ada. Tinggal kita tambah. Ada potensi bisa tambah 100 bed tambahan. Yang critical bukan ruang, tapi perawat," katanya melalui konferensi video ketika mengunjungi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Jumat (25/12).
Menurutnya, jumlah ruangan dan dokter di kebanyakan rumah sakit masih cukup untuk menangani penambahan kasus. Pihak rumah sakit juga masih bisa menambah kapasitas hingga 100 tempat tidur.
Namun yang menjadi masalah justru jumlah perawat yang tidak memadai. Untuk itu pihaknya tengah berupaya meningkat jumlah perawat untuk mengiringi penambahan kapasitas rumah sakit.
"Ruangan ada bisa tambah sampai 100, tapi kita butuh perawat. Dan dengan menambah bed di RS existing, teknisnya jadi lebih mudah," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap pihaknya baru berkoordinasi dengan direktur RSCM agar menutup kebutuhan relawan dengan perawat.
Ia pun berharap pendekatan serupa juga bisa dilakukan oleh rumah sakit lain bersamaan dengan peningkatan kapasitas ruangan dan tempat tidur.
"Kita membentuk relawan perawat, maka akan kelihatan kebutuhan akan jadi cepat terpenuhi dari masalah teknis yang kita hadapi," tambahnya.
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah mulai mempersiapkan pendirian RS darurat untuk mengantisipasi peningkatan pasien corona.
Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pada sejumlah daerah keterisian rumah sakit sudah mencapai 80 persen. Ia menekankan pemerintah daerah perlu bersiap dan melakukan langkah strategis untuk menanggulangi ini.
"Saya tekankan, jumlah kasus aktif yang sudah menembus lebih dari 100 ribu ini harus menjadi alarm bagi kita semua. Para pemimpin di daerah segera evaluasi penanganan covid-19 di fasilitas kesehatan," tuturnya, Selasa (22/12).