Related Posts
Nasional
Load comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-->
Jakarta, khabarberita.com -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membagikan pengalamannya saat menyaksikan seorang pasien Covid-19 yang baru saja menghembuskan nafas terakhir di sebuah ruang perawatan intensive care unit (ICU) di Rumah Sakit, Cengkareng, Jakarta Barat pada Sabtu (23/1).
Pengalaman itu dibagikan Anies lewat unggahan di akun instagram-nya sehari kemudian pada Minggu (24/1). Di unggahan tersebut, ia membagikan foto dirinya saat melihat pasien yang baru saja ditutup kain putih belum lama usai dinyatakan meninggal dunia.
Ia menyaksikan kejadian itu lewat sebuah ruang yang memonitor kondisi pasien di setiap ruang perawatan di rumah sakit tersebut sekitar pukul 14.00 WIB.
"Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, semua jadi jenazah. Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya," tulis Anies puitis memberi keterangan foto yang ia unggah, Minggu (24/1).
"Teman-teman semua. Ini bukan fiksi, dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular Covid-19, dan berujung pada kematian," lanjut Anies.
Usai melihat foto pasien itu, Anies sesaat kemudian mengaku menemui keluarga yang telah menunggu di depan pintu ruang jenazah. "Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun keluarga itu kini tersimpan menjadi kenangan," katanya.
Anies mengatakan, menjelang Maghrib jenazah pasien itu telah tiba di area pemakaman dan siap untuk dikubur. Ia menuturkan, keluarga saat ini tercatat sebagai klaster paling banyak menjadi media penularan Covid-19.
Kemudian, faktanya kata dia, usia muda menjadi jenjang usia paling banyak terinfeksi, dan orang tua paling banyak menjadi korban jiwa. Lewat unggahan itu, ia berpesan agar setiap orang tak menjadi media penular. Namun sebaliknya, ikut menjadi warga yang mencegah.
"Kurangi kegiatan di luar rumah, kecuali kegiatan mendesak dan mendasar. Saat pulang, maka taati protokol kesehatan. Mencuci tangan, memakai masker dan hindari kontak fisik dengan keluarga," tulisnya.
"Sekali lagi, virus itu bukan fiksi. Ini semua adalah nyata. Lindungi diri. Lindungi keluarga, lindungi semua," kata bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.