Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-->
Jakarta, khabarberita.com -- Polda Metro Jaya membuka posko antemortem di RS Polri Kramat Jati berkaitan dengan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak SJ-182 yang jatuh usai hilang kontak pada Sabtu (9/1).
Antemortem adalah proses pengumpulan data dari korban kecelakaan atau bencana dengan pemeriksaan di antaranya sidik jari, gigi, dan DNA.
Posko itu mulai dibuka malam ini dan beroperasi selama 24 jam untuk melayani para keluarga penumpang Sriwijaya Air.
"Polda Metro sudah menyiapkan pos antemortem atau DVI Polri di rumah sakit Kramat Jati malam ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangannya.
Yusri menuturkan, nantinya para keluarga korban dapat mencari segala informasi terkait keluarganya di posko tersebut.
"Pos itu akan melayani keluarga korban pesawat yang akan mencari keluarga apabila di temukan jenazah korban," ujarnya.
Selain itu, disampaikan Yusri, pihak keluarga diharapkan juga memberikan informasi ke posko terkait ciri-ciri fisik keluarganya yang menumpang dalam pesawat tersebut.
Dengan informasi itu diharapkan membantu dan mempercepat proses evakuasi terhadap para korban.
"Kami harap keluarga terdekat agar bisa datang langsung ke RS Kramat Jati di posko antemortem dengan membawa rekam jejak penyakit atau ciri-ciri yang bisa menjadi bahan identifikasi tim DVI mengidentifikasi korban termasuk DNA keluarga sedarah," tutur Yusri.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak diketahui jatuh di Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1).
Menteri Perhubungan mengonfirmasi ada 62 orang di dalam pesawat yang terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru.
Sebanyak 50 penumpang itu terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan tiga bayi.
Budi juga menjelaskan kronologi dan riwayat penerbangan pesawat. SJ 182, jelas Budi, take off pada pukul 14.36 WIB. Pesawat sempat diberikan izin untuk naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar.
Namun pada pukul 14.40 dalam hitungan detik, target SJ 182 hilang dari radar.