Related Posts
Nasional
Load comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-->
Jakarta, khabarberita.com -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan sebanyak 27 persen pelayanan kesehatan yang tersedia di daerahnya digunakan oleh warga dari luar Jakarta.
"Ketika kami sedang layani Covid ternyata datanya tidak kurang 27 persen yang kami layani itu warga non-Jakarta," kata Riza dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (7/1).
Meski begitu, menurutnya, pelayanan kesehatan ini memang tak bisa tebang pilih. Meski bukan domisili Jakarta, warga yang datang harus tetap diberi pelayanan.
Dalam kesempatan itu, politikus Partai Gerindra ini juga menyinggung soal regulasi, aturan hingga sanksi yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka mengerem laju penyebaran Covid-19 kenyataannya hanya menyumbang 20 persen dalam penanganan Covid-19.
Artinya, sebaik apapun regulasi yang diterbitkan negara dalam hal ini pemerintah, kenyataannya tak akan memberi dampak terlalu besar dalam penanganan pandemi ini.
"Hanya berkontribusi 20 persen terhadap keberhasilan kita mengurangi memutus mata rantai penyebaran Covid-19," kata Riza.
Sisanya kata dia, 80 persen kunci keberhasilan penanganan Covid-19 justru ada pada diri masing-masing individu. Dalam hal ini peran aktif masyarakat dalam mengikuti setiap anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan Covid-19 berkontribusi besar dalam pengendalian pandemi.
"Jadi, yang paling utama adalah kita semua sebagai warga harus melaksanakan protokol kesehatan," kata dia.
Terkait lonjakan Covid-19 yang kian tinggi di Jakarta, Riza mengakui hal itu memang tak bisa dihindari. Hal ini menurut dia bisa terjadi mengingat sebagai Provinsi, DKI Jakarta juga berstatus sebagai ibu kota negara.
Di sinilah terjadi interaksi besar antara masyarakat dari berbagai daerah. Setiap harinya warga dari luar Jakarta keluar masuk ke wilayah ini.
"Itulah tantangan kita memang mohon maaf lebih berat daripada daerah-daerah lain, apalagi Jakarta juga ada perumahan-perumahan yang cukup padat jaraknya," kata dia.