Indonesia Kaya Benur, tapi Eksportir Besar Lobster Malah Vietnam
BusinessJakarta - Khabarberita.com | Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan posisinya tidak mengekspor benih lobster.
Kebijakan ini diambil karena benih lobster banyak di Indonesia, sehingga lebih baik dikembangkan terlebih dulu sampai bernilai jual tinggi.
"Sekarang lobster lagi ramai, tetapi benih lobster itu ada di Indonesia, jadi sayang kalau kita tidak membesarkan sendiri," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP, Sjarief Widjaja dalam acara Rapat Kerja Nasional Hipmi 2021, Sabtu (6/3/2021).
Menurut Sjarief, pasar global untuk lobster saat ini kurang lebih US$ 1,924 juta atau setara 51 ribu ton. Sementara ekspor lobster Indonesia berkontribusi sekitar 2.000 ton. Eksportir terbesar lobster dipegang Vietnam, yang benihnya justru datang dari Indonesia
Oleh sebab itu, dengan mengembangkan serta membesarkan lobster sendiri Indonesia bisa menjadi pemain dunia seperti Vietnam.
"Terbesar Vietnam, padahal benih dari kita, dari Indonesia, kenapa kita tidak bisa dorong, padahal harga lobster per kg skala konsumsi Rp 600 ribu per kg, jauh di atas harga ikan biasa. Jadi kita bisa dorong 1 kg per 3 ekor, 300 gram-500 gram," ujarnya.
Untuk mewujudkan Indonesia menjadi pemain lobster di dunia, KKP menargetkan mampu memproduksi 22 ribu ton lobster melalui pengembangan lokasi budi daya di beberapa daerah, seperti Lombok Timur, Jawa Timur, Aceh, Sukabumi, Lebak, Pandeglang, Sulawesi Tenggara.
"Kita targetkan, kalau benih ini kita tarik semua, kita bisa target 22 ribu ton, dengan titik yang kita hitung, menjadi unggulan kita ke depan, 22 ribu ton, sehingga segmentasinya bisa 50% dari pasar dunia," ungkapnya.