DomaiNesia

BI Prediksi Layanan Perbankan Digital Tembus Rp 51.000 T

BI Prediksi Layanan Perbankan Digital Tembus Rp 51.000 T

 

khabarberita.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan pentingnya memperkuat sinergitas dan mempercepat akselerasi ekonomi keuangan digital Indonesia.

Apalagi selama pandemi Covid-19, layanan perbankan digital terbukti telah menjadi penyelamat ekonomi Indonesia.

"Dengan sinergitas dan kolaborasi yang sangat erat, Indonesia selamat dari pandemi Covid-19, dan antara lain sangat didukung oleh cepatnya ekonomi keuangan digital Indonesia," kata Perry Warjiyo dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital, Senin (11/7/2022).

Perry memaparkan, akselerasi keuangan digital dalam negeri tercermin dari transaksi e-commerce tahun ini yang diproyeksikan naik 31% atau mencapai Rp 536 triliun.

Kemudian, uang elektronik akan mencapai Rp 360 triliun atau naik 18%. Seluruh layanan digital perbankan juga diperkirakan naik 26% menjadi Rp 51.000 triliun.

"Seluruh layanan perbankan digital tahun ini diprediksi naik Rp 51.000 triliun, kami ucapkan terimakasih itu kemajuan dan hasil sinergi," ucapnya.

Ia mengatakan sinergitas dan kolaborasi yang erat menjadi faktor Indonesia selamat dari pandemi Covid-19 dan dukungan percepatan ekonomi digital mulai dari elektronifikasi bansos, elektronifikasi transaksi keuangan daerah begitupula beragam moda transportasi sudah dilakukan melalui digital.

"Transaksi e-commerce di tahun ini naik 31% menjadi Rp 536 triliun, uang elektronik juga diperkirakan mencapai Rp 360 triliun atau naik 18%"ujarnya.

Berdasarkan data BI, nilai transaksi uang elektronik pada Mei 2022 tumbuh 35,25% (year on year/yoy) mencapai Rp 32 triliun dan nilai transaksi perbankan digital meningkat 20,82% (yoy) menjadi Rp 3.766,7 triliun.

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit hanya mengalami peningkatan 5,43% (yoy) menjadi Rp 630,9 triliun.

Sebelum pandemi Covid-19 menghantui, kata Perry pada Mei 2019, BI juga telah meluncurkan blue print sistem pembayaran Indonesia, peluncuran ini memiliki tujuan untuk mendorong transaksi dan ekonomi dan keuangan melalui digital.

"Dalam lima tahun kita digitalkan sistem pembayaran, karena tidak ada transaksi ekonomi dan keuangan yang tidak melalui sistem pembayaran," jelas Perry.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan, potensi ekonomi dan keuangan digital memiliki prospek yang cerah untuk dioptimalkan menjadi sumber pertumbuhan baru. 

Di 2021, perdagangan digital mencapai Rp 401 triliun, seiring dengan meningkatkan akseptasi dan preferensi belanja secara online, serta didukung oleh sistem pembayaran digital.

"Potensi ekonomi dan keuangan digital pada 2025 diperkirakan mencapai US$ 146 miliar, dan di tahun 2030 bisa naik delapan kali menjadi Rp 4.531 triliun," ujar Airlangga.

src


Load comments