DomaiNesia

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Tingkatkan Bauran EBT

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Tingkatkan Bauran EBT

 

khabarberita.com | Anggota DPR Dyah Roro Esti menegaskan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) menjadi 23% pada 2025. 

Upaya pengembangan EBT perlu dipercepat, mengingat sampai dengan 2021 bauran EBT baru 11,5%.

"Keterlibatan anak muda juga menjadi bagian yang penting dalam kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan bauran energi," kata Dyah Roro dalam talkshow bertajuk "Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni" dalam rangkaian KTT Y20 Indonesia 2022, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Roro Esti menjelaskan, tantangan yang dihadapi Indonesia dan masyarakat di seluruh dunia saat ini adalah bagaimana melakukan transisi ke energi yang lebih bersih.

"Kita harus memusatkan perhatian ke sana, karena tidak semudah itu melakukannya. Kita harus berkolaborasi lintas sektor. Jadi ini bukan hanya tugas anggota parlemen, tetapi juga para pebisnis, akademisi, sektor publik dan sektor swasta, termasuk juga anak-anak muda. Semua orang punya peran yang sangat penting untuk memastikan Indonesia bisa mencapai transisi energi dengan cara yang terbaik," kata Roro Esti.

Roro mengungkapkan, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan bauran EBT, salah satunya terkait mahalnya harga untuk energi baru terbarukan.

"Ketika kita berbicara mengenai harga misalnya untuk BBM dan minyak bumi (berbahan fosil), itu jauh lebih murah dibandingkan dengan energi terbarukan. Itu salah satu tantangan yang harus kita jawab," kata Roro Esti.

Anggota DPR Dyah Roro Esti menegaskan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) menjadi 23% pada 2025. Upaya pengembangan EBT perlu dipercepat, mengingat sampai dengan 2021 bauran EBT baru 11,5%.

"Keterlibatan anak muda juga menjadi bagian yang penting dalam kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan bauran energi," kata Dyah Roro dalam talkshow bertajuk "Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni" dalam rangkaian KTT Y20 Indonesia 2022, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Roro Esti menjelaskan, tantangan yang dihadapi Indonesia dan masyarakat di seluruh dunia saat ini adalah bagaimana melakukan transisi ke energi yang lebih bersih.

"Kita harus memusatkan perhatian ke sana, karena tidak semudah itu melakukannya. Kita harus berkolaborasi lintas sektor. Jadi ini bukan hanya tugas anggota parlemen, tetapi juga para pebisnis, akademisi, sektor publik dan sektor swasta, termasuk juga anak-anak muda. Semua orang punya peran yang sangat penting untuk memastikan Indonesia bisa mencapai transisi energi dengan cara yang terbaik," kata Roro Esti.

Roro mengungkapkan, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan bauran EBT, salah satunya terkait mahalnya harga untuk energi baru terbarukan.

"Ketika kita berbicara mengenai harga misalnya untuk BBM dan minyak bumi (berbahan fosil), itu jauh lebih murah dibandingkan dengan energi terbarukan. Itu salah satu tantangan yang harus kita jawab," kata Roro Esti.

Namun Roro Esti tetap optimistis melihat masa depan Indonesia dalam upayanya melakukan transisi menuju energi yang lebih bersih. Ia melihat sudah semakin banyak masyarakat yang menerapkan gaya hidup "hijau", misalnya menggunakan kendaraan listrik banyak aksi di tingkat masyarakat. Mulailah dari diri sendiri untuk melakukan perubahan. Saya juga melihat masyarakat mulai mengelola limbah mereka sendiri, kemudian hidup dengan lebih berkelanjutan, lebih ramah lingkungan, sehingga saya cukup optimistis bisa mencapai target ini," kata Roro Esti. (beritasatu.com)

Load comments