Menko Luhut Soal Utang Indonesia: Baik-Baik Saja, Rasio Kita Kecil
Ekonomi
khabarberita.com | Sederet negara kini terancam kebangkrutan karena krisis utang. Sri Lanka adalah salah satu korbannya.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, termasuk masyarakat Indonesia.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta seluruh masyarakat Indonesia tenang. Utang Indonesia dalam kondisi yang baik-baik saja, dilihat dari rasio yang semakin kecil.
"Utang baik-baik saja, kalau Indonesia rasio kita kecil," kata Luhut seperti dikutip Selasa (26/7/2022)
Data Kementerian Keuangan menunjukkan hingga 31 Mei 2022, posisi utang mencapai Rp 7.002,24 triliun, naik 9,1% dibandingkan realisasi posisi utang utang Mei 2021 yang sebesar Rp 6.418,5 triliun. Adapun dibandingkan April 2022 turun 0,54% yang mencapai Rp 7.040,32 triliun.
Sedangkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 38,88%. Banyak negara lain sudah melewati level 100%.
Data lain yang patut disyukuri kata Luhut adalah mengenai rasio kepemilikan asing pada surat berharga negara (SBN). Sebelum 2019, kepemilikan asing di SBN mencapai 41%. Sementara saat ini hanya tersisa 16,1%.
Hal ini berdampak baik pada ketahanan perekonomian di dalam negeri, khususnya rupiah. Ketika ada guncangan akibat ketidakpastian global, tidak ada kekhawatiran rupiah melemah amat dalam. "Jadi kalau ada apa-apa, kita tidak terguncang," tegas Luhut.