DomaiNesia

Peran Perempuan di Dunia Kerja Bisa Naikkan PDB US$ 135 M

Peran Perempuan di Dunia Kerja Bisa Naikkan PDB US$ 135 M

 

khabarberita.com Ketua Umum Panitia Nasional Ministerial Conference on Women's Empowerment (MCWE) 2022 Lenny N. Rosalin menegaskan pentingnya peran serta perempuan dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi. Pasalnya saat ini tingkat partisipasi perempuan di tempat kerja masih rendah mencapai 54%, sementara laki-laki sudah 82%.

"Kita harus mengejar ketertinggalan ini, memberikan kesempatan kepada perempuan. Karena hasil studi juga menyebutkan, kalau kita bisa memberdayakan perempuan, maka sebetulnya produk domestik bruto (PDB) kita bisa naik. Studinya McKinsey Global menyebutkan, kalau kita bisa menaikkan partisipasi angkatan kerja perempuan 3% saja, PDB Indonesia bisa naik US$ 135 miliar di 2025," kata Lenny dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk "Perempuan Berdaya untuk Pulih Bersama", Kamis (14/7/2022).

Di Indonesia sendiri, penduduk perempuan mencapai 49,5% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 273 juta. Dengan memberdayakan perempuan sesuai potensinya, diharapkan bisa membawa ekonomi Indonesia menjadi lebih baik. "Beri perempuan akses, buat dia agar bisa berpartisipasi untuk turut berperan dalam proses pengambilan keputusan," ujarnya.

Lenny yang juga merupakan deputi bidang kesetaraan gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPP) ini menambahkan, peran perempuan di Indonesia dalam berbagai bidang dari waktu ke waktu sebetulnya terus meningkat. Banyak bidang yang dulunya belum bisa dimasuki perempuan, tetapi sekarang sudah bisa masuk ke dalamnya. 

Namun masih ada hal lain yang menghambat perempuan untuk lebih berperan di bidang-bidang pembangunan. "Seperti kita semua tahu, salah satunya budaya masyarakat kita yang masih sebagian besar patriarki, yang masih turut menghambat. Itu yang perlu kita dorong ke depan," kata Lenny.

Kesetaraan gender juga merupakan salah satu agenda yang dibahas dalam forum G-20. Untuk itu, diperlukan berbagi peran antara laki-laki dan perempuan yang dimulai dari lingkungan rumah.

"Salah satu agenda di Ministerial Conference on Women's Empowerment nanti bulan Agustus 2022 di Bali akan mengusung care economy. Jadi bagaimana kalau terjadi kesetaraan di dalam pembagian, baik itu di dalam keluarga, tempat kerja, di masyarakat, di ruang publik, semuanya, itu akan menjadi salah satu solusi. Jadi investasi di dalam care economy nanti akan menjadi pembahasan di antara 20 negara G-20, khususnya menteri yang menangani women empowerment," ujar Lenny.

src

Load comments