DomaiNesia

Capaian PNBP Semester I 2022 Sudah 58,3% dari Target APBN

Capaian PNBP Semester I 2022 Sudah 58,3% dari Target APBN

 

khabarberita.com | Kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai dengan semester I 2022 mencapai Rp 281,0 triliun, tumbuh 35,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 207,0 triliun.

 Capaian ini sudah 58,3% dari target APBN yang dimuat dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 tahun 2022.

"Capaian PNBP hingga semester I 2022 ini didukung oleh semua komponen PNBP kecuali badan layanan umum (BLU)," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata dalam media briefing capaian PNBP semester I 2022, Kamis (4/8/2022).

Isa mengungkapkan, kontribusi dari sumber daya alam (SDA) yang tumbuh signifikan sampai dengan bulan Juni 2022 mendorong pertumbuhan PNBP jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.

Secara rinci, realisasi pendapatan SDA sampai dengan 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp 114,6 triliun atau 50,6% dari target Perpres 98/2022. Realisasi tersebut berasal dari pendapatan SDA minyak bumi dan gas bumi (migas) sebesar Rp 74,6 triliun serta pendapatan SDA non minyak bumi dan gas bumi (nonmigas) sebesar Rp 40,0 triliun. Realisasi pendapatan SDA sampai dengan 30 Juni 2022 tumbuh sebesar 91,8% (yoy).

Dikatakan Isa, kinerja positif ini utamanya dipengaruhi kenaikan harga komoditas terutama harga minyak mentah Indonesia (ICP), mineral, dan batu bara. Di tataran global, harga komoditas terus meningkat khususnya pada komoditas energi.

Untuk realisasi pendapatan SDA migas hingga 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp 74,6 triliun atau mencapai 53,6% dari target Perpres 98/2022. Realisasi ini tumbuh sebesar 86,8% (yoy). Kenaikan realisasi penerimaan SDA migas pada bulan Juni 2022 dipengaruhi oleh realisasi ICP bulan Mei 2022 sebesar US$ 109,6 yang penerimaannya diterima pada bulan Juni 2022. Rata-rata ICP bulan Desember 2021 sampai dengan Mei 2022 sebesar US$ 96,77 per barel atau naik 64,60% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan ICP tersebut mampu menutupi penurunan lifting minyak bumi. Rata-rata lifting minyak bumi bulan Desember 2021 sampai dengan Mei 2022 sebesar 619.000 barel per hari atau turun 8,42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian pula, rata-rata lifting gas bumi bulan Desember 2021 sampai dengan Mei 2022 sebesar 956.000 barel per hari atau turun 4,53%.

Sementara itu, realisasi pendapatan SDA nonmigas hingga 30 Juni 2022 mencapai Rp 40,0 triliun atau 45,8% dari target Perpres 98/2022. Capaian ini tumbuh sebesar 101,8% (yoy).

Realisasi pendapatan kekayaan negara dipisahkan (KND) sampai dengan 30 Juni 2022 sebesar Rp 35,5 triliun atau 95,7% dari target Perpres 98/2022. Realisasi ini mengalami pertumbuhan sebesar 122,9%. Untuk realisasi pendapatan PNBP lainnya mencapai Rp 85,1 triliun atau 75,8% dari target Perpres 98/2022. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021, capaian ini mengalami pertumbuhan sebesar 19,9% (yoy).

Sedangkan untuk pendapatan badan layanan umum (BLU) sampai dengan 30 Juni 2022 mencapai Rp 45,8 triliun atau 43,3% dari target Perpres 98/2022. Realisasi PNBP BLU ini mengalami kontraksi sebesar 24,0%(yoy). Menurut Isa, penurunan ini utamanya disebabkan penurunan pendapatan pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit akibat turunnya volume ekspor dan dampak dari pelarangan ekspor CPO.

“Pengelolaan PNBP perlu dikelola supaya ada prediksi yang lebih baik dan kita bisa juga memastikan penerimaan negara yang potensial menjadi realitas. Itu semua yang kami upayakan. Secara berkala kami akan melaporkan perkembangan upaya ini ke masyarakat,” tutup Isa.

src

Load comments