Legislator Golkar Soal Kenaikan Harga BBM
NasionalKhabarberita.com | Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Lamhot Sinaga mengatakan, penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini merupakan suatu keharusan dan tidak bisa dihindari lagi.
Alasannya, menurut anggota Komisi VII DPR ini, tren kenaikan harga minyak dunia sekarang sudah diatas 100 dollar/barel.
Ketua DPP Partai Golkar ini menilai, saat ini terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan konsumsi energi yang meningkat, akibat efek dari kehidupan normal mulai kembali pasca pandemi Covid-19.
Menurut Lamhot, selama ini 70 persen pernyaluran BBM subsidi tidak tepat sasaran alias hanya dinikmati orang mampu.
Karena itu, jika kebijakan penyesuain harga BBM dilakukan, maka untuk jangka pendek yang harus segera dilakukan adalah pembatasan BBM subsidi .
"Secara prinsip, pada intinya dengan pembatasan ataupun penyesuaian harga, subsidi BBM ini harus tepat sasaran, tata kelola subsidi yang harus diperbaiki dulu. Baru setelah itu kita bicara penyesuaian harga. Tata kelola subsidinya diberikan kepada orang tidak mampu," kata Lamhot dalam keterangan persnya dalam suatu acara diskusi, belum lama ini.
Sebelumnya diberitakan, pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, secara prinsip memang kenaikan harus dilakukan, hanya saja jangan rakyat yang berkorban akibat kenaikan ini.
Tetapi pemerintah dalam hal ini juga harus ikut berkorban, misalnya bekukan dulu PPN dan PPh 11 persen atau stop dulu pembangunan IKN demi rakyat.
"Kita tidak pernah belajar terkait fluktuasi BBM ini, harus ada pembenahan dan dibuat penyesuaian harga BBM dengan Perpres evaluasi per 3 bulan. Konsumsi BBM yang tinggi akibat dari kebijakan pemerintah sendiri, misalnya pajak mobil gratis atau di sektor pertambangan misalnya subsidi BBM paling banyak dinikmati perusahaan sawit," tandasnya.
Src