DomaiNesia

Sukses Tangani Covid-19, Popularitas Airlangga Hartarto Terdongrak

Sukses Tangani Covid-19, Popularitas Airlangga Hartarto Terdongrak


Khabarberita.com | Popularitas Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dinilai terdongkrak, karena sukses menangani Covid-19

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengatakan kesuksesan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19, tidak lepas dari kerja keras para menteri, salah satunya Airlangga.


Airlangga sebagai ketua Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau KPC-PEN dan Menko Bidang Maritim dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Panjaitan dinilai memiliki peran sentral dalam penangan pandemi covid-19.

“Kedua menteri cukup mampu menerjemahkan kehendak dan kemauan presiden, dalam hal ini, kemudian diikuti mendagri keluarlah instruksi Mendagri dalam berbagai aspeknya,” kata Trubus, Selasa (13/9/2022).

Sebelumnya, dalam survei yang dilakukan Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) disebutkan Airlangga dikenal oleh 58,9 persen sebagai Menko Perekonomian dan juga tokoh yang diberikan tanggung jawab sebagai ketua KPC-PEN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). KPC-PEN bertugas antara lain untuk memulihkan perekonomian nasional akibat dampak Covid-19 dan penanggulangan Covid 19. Airlangga juga dikenal sebagai ketua umum Golkar.

“Tokoh mana yang kebijakan dan programnya paling dirasakan memberikan dampak pada masyarakat dalam dua tahun terakhir kepada 1.988 responden. Hasilnya Airlangga Hartarto dinilai sebagai tokoh bakal capres yang kebijakannya dan programnya banyak membantu masyarakat di saat masyarakat kesulitan ekonomi keluarganya akibat dampak Covid,” kata Direktur Eksekutif LPPM, Alamsyah Wijaya.

Menurut Trubus, sejumlah kebijakan dan terobosan memang dilakukan pemerintah sejak awal pandemi Covid-19. Menko Airlangga melalui KPC-PEN menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos), begitu juga dengan kementerian/lembaga lain. “Bantuan ini telah menyelamatkan masyarakat kita dari berbagai kondisi saat covid karena adanya pembatasan-pembatasan, sehingga pada akhirnya tercukupi,” kata Trubus.

Lebih lanjut, Trubus mengapresiasi kerjasama pemerintah pusat dan daerah, juga masyarakat dalam penanganan pandemi. “Kita lihat koordinasi kolaborasi antar kementerian lembaga yang sebenarnya ego sektoral kuat, tetapi dalam mengatasi Covid-19 cukup baik. Hubungan pusat dan daerah, hubungannya baik, dan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dan masyarakat terjalin sinergisitas,” ujarnya.

LPMM juga melakukan survei untuk mengukur dinamika pendapat dan pilihan masyarakat terhadap parpol dan tokoh bakal capres pada Pilpres 2024. Hasilnya, jika pilpres digelar hari ini dengan pertanyaan tertutup, maka nama Airlangga Hartarto dipilih oleh 29,2 persen, Prabowo Subianto 21 persen, Andika Perkasa 12,7 persen, Ganjar Pranowo 7,1 persen, Anies Baswedan 5,2 persen, Puan Maharani 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 1,6 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 19,1 persen.

Dari hasil simulasi nama tokoh-tokoh jika dipasangkan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), didapati hasilnya, Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo menjadi pasangan yang paling banyak dipilih dengan tingkat keterpilihan 45,6 persen. Sementara, preferensi publik dalam memilih partai politik menunjukkan elektabilitas Partai Golkar 15,8 persen, Partai Gerindra 14,6 persen, PDI Perjuangan (PDIP) 14,7 persen, Partai Demokrat 5,4 persen, PKB 5,2 persen, PKS 5,1 persen, Nasdem 4,4 persen, Partai Perindo 4,2 persen, PAN 4,1 persen, dan PPP 4,1 persen.

Penelitian LPMM dilakukan pada 22 Agustus 2022-4 September 2022 di 34 provinsi. Angka margin of error plus minus 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai ada kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mengusung pasangan Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Hal itu didasarkan pada posisi Golkar yang cukup kuat dalam KIB, sehingga membesar peluang untuk menyodorkan nama Airlangga sebagai capres.

“Kalau soal mungkin ya mungkin saja. Kans itu besar, mengingat Golkar saya kira cukup berpengaruh di lingkaran KIB,” ujarnya, Selasa (13/9/2022).

Ray mengatakan elektabilitas Airlangga perlu untuk didongkrak. Berbeda dengan LPPM, Ray menilai keberhasilan Airlangga dalam bidang ekonomi tidak cukup mendongkrak popularitasnya.

“Istilah saya pekerjaan di belakang meja, padahal yang dibutuhkan adalah posisi yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Sayangnya, Airlangga lebih memilih itu. Efeknya dia tidak begitu dikenal di kalangan masyarakat,” tuturnya.

Src

Load comments