DomaiNesia

Masuki Kuartal IV, Telkom Lunasi Utang Rp 2 Triliun

Masuki Kuartal IV, Telkom Lunasi Utang Rp 2 Triliun


Khabarberita.com  | Memasuki kuartal IV 2022, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berhasil melunasi utang atau pinjaman dari beberapa perbankan dengan total mencapai Rp 2 triliun.


Mengacu pada laporan keuangan konsolidasian per September 2022, konglomerat telekomunikasi tersebut sukses membayar utangnya kepada PT Bank HSBC Indonesia sebesar Rp 500 miliar.

“Pada 19 Oktober 2022, perusahaan melakukan pelunasan pinjaman kepada HSBC sebesar Rp 500 miliar,” tulis Manajemen Telkom dikutip, Minggu (30/10).

Selain utang kepada HSBC, Telkom melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) juga melunasi utangnya kepada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI sebesar Rp 1 triliun dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 500 miliar pada 21 Oktober 2022 lalu.

Kemampuan Telkom membayar utang sebesar Rp 2 triliun tersebut tidak lepas dari posisi keuangan perseroan yang solid. Hingga periode September 2022, ekuitas emiten telekomunikasi pelat merah ini tercatat mencapai Rp 145,3 triliun, lebih besar dibandingkan liabilitasnya sebesar Rp 124,5 triliun.

Dilihat dari kinerjanya, Telkom juga konsisten mencetak pertumbuhan laba bersih operasi sebesar Rp 19,42 triliun, naik sebesar 4,3% secara yoy. Tidak sampai di situ, pendapatan konsolidasian juga tumbuh sebesar 2,7% menjadi Rp 108,87 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

EBITDA perseroan juga melompat sebesar 2,6% menjadi Rp 59,46 triliun. Performa cemerlang itu merupakan hasil dari kinerja operasional perseroan yang cukup bagus dengan tetap fokus pada langkah transformasi dan strategi utama Five Bold Moves.

“Di tengah tantangan disrupsi, Telkom mampu tumbuh cukup baik dan positif. Kami akan terus melanjutkan implementasi lima strategi Five Bold Moves demi pertumbuhan perseroan yang kompetitif dan berkelanjutan. Kami meyakini langkah ini akan memberikan value yang optimal bukan hanya bagi perseroan tapi juga bagi stakeholder,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dikutip Minggu (30/10).

Mencermati kinerja Telkom hingga kuartal III2022, Analis PT Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan menilai bahwa pertumbuhan kinerja perseroan relatif moderat di bawah 5% dengan EBITDA tumbuh tipis sebesar 2,6%.

Sedangkan dari sisi laba bersih anjlok sebesar 12%. Menurut Steven, penurunan laba bersih tersebut utamanya disebabkan oleh potensi kerugian investasi Telkom di saham GOTO sebesar Rp 3,1 triliun.

“Telkom melalui Telkomsel beli saham GOTO di harga 270 dan waktu penilaian harga wajar di 30 September harga sahamnya cuma 246. Dan itu memang di luar aktivitas operasi utama Telkom., melainkan aktivitas investasinya,” jelas Steven kepada Investor Daily, Minggu (30/10).

Menurut Steven, jika menghitung laba bersih dari core business Telkom atau tanpa memasukkan potensi kerugian investasi di saham GOTO, maka laba bersih Telkom di sepanjang kuartal III 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Jika tidak memasukkan potensi kerugian dari investasi saham GOTO, operating net income margin naik dari 17,6% menjadi 17,8%,” tuturnya.

Kendati demikian, Steven optimistis, di luar aktivitas investasinya, Telkom masih akan membukukan kinerja positif di kuartal IV 2022. Terlebih, perseroan berpotensi mendapatkan berkah window dressing sehingga harga sahamnya diekspektasikan naik.

Sebaliknya, jika Telkom malah menambah investasinya di saham GOTO, maka aksi ini perlu diwaspadai para investor. Pasalnya, baru-baru ini Manajemen Telkom telah menyatakan komitmen investasi jangka panjangnya di saham perusahaan rintisan tersebut.

“Persoalannya saham GOTO ini naik apa turun terus dalam jangka panjang? Pendapatan Telkom tumbuh 4,9% dan laba bersihnya tumbuh 4%-an. Tapi laba bersihnya akan sulit naik di atas 5% karena potensi kerugian investasi di saham GOTO masih akan dicatatkan di kuartal IV-2022 nanti,” ungkapnya.

Karena itu, kunci pertumbuhan kinerja Telkom terletak pada kinerja salam GOTO di kuartal IV 2022. Jika harga saham GOTO naik di atas harga beli Telkomsel yakni Rp 270, maka perseroan akan mencetak potensi keuntungan investasi.

“Tapi, jika saham GOTO semakin bertahan di harga rendah, maka akan jadi kurang baik bagi Telkom karena perseroan masih akan mencatatkan potensi kerugian,” tutup Steven.

Src

Load comments