DomaiNesia

Jokowi: Siapapun Gubernur DKI, Dia Harus Konsisten Selesaikan Normalisasi Sungai

Jokowi: Siapapun Gubernur DKI, Dia Harus Konsisten Selesaikan Normalisasi Sungai


 Khabarberita.com Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai pengendali banjir di Jakarta. 


Dalam kesempatan itu Jokowi menyinggung penanganan banjir DKI Jakarta dan soal konsistensi gubernurnya menormalisasi sungai yang mengalir di wilayah Ibu Kota. 

"Dengan mengucap bismillahir-rahmanir-rahim, Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor pada pagi hari ini saya nyatakan diresmikan," kata Jokowi dilanjutkan dengan pemutaran roda pintu air di kedua bendungan di Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022).

Menurut Jokowi, masalah besar Ibu Kota DKI Jakarta ada tiga, yaitu banjir, macet, dan tata ruang.

"Sekarang kita di sini akan berbicara mengenai urusan banjir. Banjir di Jakarta itu, siapa pun gubernurnya harus konsisten menyelesaikan normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta," kata Jokowi. 


Selain itu, dia mengatakan perlu ada manajemen pemompaan waduk-waduk di Jakarta serta pembuatan tanggul laut, bahkan yang lebih besar lagi yaitu giant sea wall.

"Ini harus diselesaikan. Kalau tiga hal ini tidak selesai, sampai kapan pun Jakarta akan selalu banjir. Siapa pun gubernurnya, harus konsisten menyelesaikan tadi yang saya sampaikan," tegasnya.

Apalagi, menurut Jokowi, pola induk penanggulangan banjir DKI Jakarta sudah jelas ada di Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbang) Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian PUPR.

"Juga sodetan Ciliwung menuju ke Kanal Banjir Timur itu juga harus segera diselesaikan," imbuhnya.

Jokowi juga meminta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuntaskan masalah banjir di DKI Jakarta secara konsisten.

"Baik yang berkaitan dengan waduk ini selesai, kemudian normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta, urusan sodetan Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur, tanggul laut, dan giant seawall serta pengelolaan pompa-pompa yang ada dengan manajemen yang lebih baik," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, normalisasi Ciliwung sempat mandek di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkendala pembebasan lahan.

Pekerjaan normalisasi Ciliwung dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). Pekerjaan itu bisa dilakukan bila lahan di aliran sungai terbesar Jakarta itu dibebaskan.

Proyek normalisasi Kali Ciliwung di Bukit Duri, Jaksel, 2016.

Pembebasan lahan inilah yang seharusnya dilakukan Pemprov DKI Jakarta. 

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan bahwa pihaknya bakal melanjutkan normalisasi Kali Ciliwung. Langkah awal yang dilakukan adalah pembebasan lahan.

Heru menuturkan pihaknya sudah bertemu dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hadi Tjahjanto.

"Kan masih ada pembebasan lahan. Masih ada spot-spot yang belum. Kemarin saya sudah bertemu beliau (Menteri ATR/Ka BPN), nanti akan dipercepat oleh kanwil dan peta bidangnya mungkin secara keseluruhan akan dikeluarkan," ujar Heru, Sabtu (12/11/2022).

Sementara itu Bendungan Sukamahi dibangun di atas 5,23 hektare lahan dan ditargetkan dapat mereduksi air 15,47 meter kubik per detik.

Bangunan dam yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dan Basuki KSO tersebut menelan biaya Rp 464,93 miliar. Bendungan itu mereduksi air dari beberapa anak sungai yang mengalir ke Ciliwung, seperti sungai Sukabirus.

Sementara itu, Bendungan Ciawi memiliki luas genangan hingga 39,40 hektare dan mampu menampung volume air hingga 6,05 juta meter kubik.

Bendungan itu dapat mereduksi air Sungai Ciliwung sebelum sampai ke Jakarta dengan kapasitas 111,75 meter kubik per detik. Pembangunan Bendungan Ciawi menelan biaya Rp798,70 miliar dan dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya dan PT. Sacna.

Selain memiliki manfaat sebagai induk sistem pengendalian banjir Jakarta, kedua bendungan juga bisa dijadikan tempat wisata atau taman ekowisata

Selain Heru Budi Hartono dan Ridwan Kamil, turut mendampingi Jokowi antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.

Src

Load comments