Rusia Masih Gempur Ukraina Meski Putin Umumkan Gencatan Senjata
NewsKhabarberita.com | Senjata artileri menggempur kota-kota di Ukraina timur pada Jumat (6/1/2023) meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin secara sepihak memerintahkan gencatan senjata selama 36 jam.
Gencatan senjata singkat yang diumumkan oleh Putin awal pekan ini seharusnya dimulai pada pukul 09.00 GMT (16.00 WIB) pada hari Jumat dan akan menjadi jeda penuh pertama sejak invasi Moskwa pada Februari 2022.
Tetapi wartawan AFP mendengar penembakan keluar dan masuk di kota garis depan Bakhmut di Ukraina timur setelah gencatan senjata Rusia seharusnya dimulai.
Pasukan Rusia juga menyerang Kramatorsk di timur, kata administrasi kepresidenan Ukraina, serta kota garis depan Kurakhove di mana bangunan tempat tinggal dan fasilitas medis rusak.
Perintah Putin untuk menghentikan pertempuran selama Natal Ortodoks datang setelah Moskwa menderita korban jiwa terburuk yang dilaporkan, dan diikuti oleh pengumuman AS lebih dalam bantuan militer US$ 3 miliar untuk Kyiv, paket bantuan perang tunggal terbesarnya.
Kyrylo Tymoshenko dari kantor presiden Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menyerang stasiun pemadam kebakaran di selatan kota Kherson dalam serangan yang menyebabkan beberapa orang tewas atau terluka.
"Mereka berbicara tentang gencatan senjata. Dengan siapa ini kita berperang," katanya.
Kepala wilayah Lugansk Ukraina menambahkan bahwa pasukan Rusia telah menembak 14 kali ke posisi Kyiv dan berusaha menyerbu pemukiman yang dikuasai pasukan Ukraina.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bagaimanapun pihaknya menghormati gencatan senjata sepihaknya dan menuduh pasukan Ukraina terus melakukan penembakan.
Kedua negara merayakan Natal Ortodoks dan perintah pemimpin Rusia datang menyusul seruan gencatan senjata dari Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin spiritual Rusia Patriarch Kirill, seorang pendukung setia Putin.