Trauma, Bocah Korban Penganiayaan Ibu Kandung di Depok Enggan Dipulangkan ke Keluarga
News
Khabarberita.com | Raya Aurel Rahma Visca, bocah perempuan berusia 12 tahun yang menjadi korban penganiayaan ibu kandungnya sendiri, kini kondisinya sudah membaik setelah dua pekan menjalani perawatan di RSUD Depok.
Manager On Duty (MOD) RSUD kota Depok, Heru mengungkapkan kalau korban enggan untuk pulang ke keluarganya karena trauma.
"Anaknya sendiri yang tidak mau ke kerabatnya, tidak mau dipulangkan ke kerabatnya. Alasannya takut. Korban ya yang tidak mau," pungkas Heru saat ditemui di RSUD Depok pada, Kamis (23/2/23) pagi.
Pihak RSUD tengah berkoordinasi dengan Kepolisian dan Dinas Sosial Pemkot Depok untuk hak asuh korban sebelum diperbolehkan pulang.
Heru menyampaikan, pihak rumah sakit sudah memperbolehkan korban (Raya) untuk pulang lantaran luka bakar pascaoperasi sudah membaik.
"Saat ini kondisi korban Alhamdulillah sudah membaik, luka-lukanya sudah mulai kering dan dari rumah sakit sendiri sudah diperbolehkan pulang," kata Heru.
Heru menjelaskan jika saat ini korban (Raya) hanya memerlukan perawatan di rumah tanpa harus dilakukan rawat inap.
"Sudah bersih ya lukanya, tinggal perawatan luka biasa saja tanpa harus rawat inap," ucapnya.
Hingga kini, usai menjalani Operasi Debridement atau pengangkatan jaringan kulit mati (nekrotik), Raya Aurel Rahma Visca masih berada di gedung BD lantai 8 tepatnya di kamar 810 RSUD Depok dengan pengawasan ketat petugas keamanan rumah sakit.
Sementara diketahui, Raya Aurel Rahma Visca, bocah perempuan berusia 12 tahun ditemukan warga terlantar di pinggir perlintasan kereta api Dewi Sartika, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
Penganiayaan yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri, memuat kondisi Raya lemas akibat penuh luka lebam, sayat serta siraman air panas di sekujur tubuhnya. Warga sekitar yang menemukan Raya pun langsung membawanya ke RSUD kota Depok untuk mendapatkan pertolongan medis.