Pemburu Takjil di Kupang Didominasi Umat Non Muslim
News
khabarberita.com | Berburu kuliner berbuka puasa menjadi tradisi umat selama bulan ramadan. Disaat yang sama bermunculan pedagang yang menjajakan berbagai menu hidangan makanan berbuka puasa (takjil) yang menggugah selera para pembeli.
Seperti di pasar kuliner berbuka puasa di kelurahan Kampung Solor, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang selalu dipadati warga jelang waktu berbuka. Uniknya, para pembeli yang datang berburu berbagai jenis makanan ini justru didominasi warga non muslim dibanding warga muslim.
"Pasar kuliner takjil ini hanya ada setahun sekali disaat saudara-saudara kita umat muslim menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan. Kita harus memanfaatkan momen ini untuk menikmati segala macam jenis makanan yang disediakan untuk berbuka puasa," jelas Jimmy Sianto, salah satu warga kota Kupang saat berburu takjil, Jumat (31/3/2023).
Sudah menjadi tradisi setiap tahun, lokasi pasar takjil kota Kupang ini ramai dipadati pembeli. Di Kupang sendiri beber
"Disini terdapat beberapa tempat pasar takjil. Contohnya di kelurahan Kampung Solor ini, lokasinya tepat di depan Gereja Katedral dan Bank Mandiri yang adalah pusat kota yang ramai aktivitas. Kebanyakan yang datang untuk berbelanja adalah warga non muslim. Seperti saya," tegasnya
Jimmy menambahkan, walaupun tidak berpuasa para pembeli takjil ini memang ingin terlibat ikut memeriahkan dan menjaga suasana puasa yang sedang dijalani saudara-saudara muslim.
"Ini adalah bentuk toleransi kita terhadap sesama. Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara untuk saling menghormati antar umat beragama dalam menjalankan ibadah, agar kita sama-sama tenang, nyaman dan penuh hikmat."
Menurutnya, NTT harus menjaga tradisi, kultur dan adat istiadat yang melekat pada pribadi setiap orang yang sudah menjadi warisan leluhur. Dengan terlibat aktif di momen bulan puasa seperti sekarang, masyarakat dapat menjaga dan melestarikan budaya leluhur yang sudah menjadi jati diri bangsa.